Tuesday, May 26, 2009

HOKI 45 : Mendengkur tidak Hanya Menganggu

Kesehatan
Mendengkur tidak Hanya Menggangu, Namun Indikasi Masalah Kesehatan
oleh : Rachmad Yuliadi Nasir 03-Mar-2008, 19:49 WIB
KabarIndonesia - Suara keras itu terus terjadi berulang dengan jeda yang dapat dikatakan nyaris teratur kemudian kembali terdengar lagi; suara yang terdengar seperti suara menggergaji batang kayu yang seringkali mengusik tidur pasangan si pendengkur.

Sekitar 30 juta orang Jerman
selengkapnya....

Kesehatan

Mendengkur tidak Hanya Menggangu, Namun Indikasi Masalah Kesehatan

Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir

03-Mar-2008, 19:49:15 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Suara keras itu terus terjadi berulang dengan jeda yang dapat dikatakan nyaris teratur kemudian kembali terdengar lagi; suara yang terdengar seperti suara menggergaji batang kayu yang seringkali mengusik tidur pasangan si pendengkur.

Sekitar 30 juta orang Jerman diperkirakan adalah pendengkur. Kebiasaan itu tidak hanya menyebalkan saja , namun lebih ditekankan kepada resiko masalah kesehatan ," kata Volker Schilling, dokter kepala unit bedah kepala dan tenggorokan serta gangguan telinga, hidung dan tenggorokan di klinik Vivantes di Berlin di Neukoelln distrik .

Suara mendengkur adalah hasil dari gangguan terhalangnya aliran udara yang melalui saluran yang terletak dibagian belakang rongga mulut dan hidung.

Pada saat otot di langit-langit dan uvula (bagian dari langit-langit yang membentang dari bagian atas hingga hingga pangkal lidah) dalam keadaan relaks , mereka dapat bergetar yang menghasilkan suara yang ribut saat si pendengkur bernafas.

Sejumlah faktor lainnya ikut memberikan kontribusi terhadap terjadinya mendengkur kata Schilling. Faktor-faktor itu antara lain kelebihan berat badan, makan malam dalam waktu larut malam menjelang akan tidur , yang membuat tubuh sibuk bekerja mencerna pada saat orang yang bersangkutan tidur malam.

Sekitar 2 persen dari pendengkur menderita kelainan yang sangat serius yaitu "sleep apnea".

Apnea adalah gangguan yang terjadi pada saluran pernafasan yang bagian atas yang menyebabkan berhentinya kegiatan bernafas untuk beberapa detik atau bahkan dapat mencapai satu setengah menit (90 detik)," Winfried Randerath seorang dokter ahli masalah tidur dari Solingen.

Otot-menjadi kaku dan lidah adalah otot yang besar -- jatuh kebelakang masuk ke tenggorokan dan menghalangi masuknya udara.

"Situasi tertutupnya saluran masuknya udara menyebabkan kurangnya oksigen di dalam darah," kata Schilling yang menambahkan bahwa orang yang mengalami hal itu otot-ototnya kemudian menjadi kejang sehingga ketegangan itu membuat orang tersebut yang semula tidur nyenyak menjadi tidur yang tidak tenang dan mudah terbangun.

Diagnosa Apnea dapat di lakukan di laboratorium tidur, Para penderita biasanya pergi ke dokter dengan keluhan umum masalah gangguan kesehatan yang biasa tidak spesifik. Si pasien biasanya mengeluhkan bahwa mereka merasa sangat letih pada pagi hari walaupun mereka mengatakan mereka tidur cukup di malam hari," kata Susan Schwarting Ketua dari dokter ahli gangguan masalah tidur dan gigi yang berkantor pusat di Berlin.

"Kondisi mengantuk di siang hari juga dapat membawa ke situasi kondisi yang cukup serius," kata Schwarting. Misalnya tertidur untuk beberapa detik saat sedang berkendara mobil. Selain itu terlepasnya hormon stress juga membawa ketegangan bagi sistem pembuluh darah jantung pasien penderita apnea.

Dalam kasus apnea yang masuk kategori berat terapi standar yaitu masker oksigen yang bekerja seperti alat penyedot debu cadangan.

"Tekanan pada saluran masuk udara yang terus menerus dapat mencegah otot-otot menjadi relaks," kata Randerath. Tindakan medis untuk membantu pasien pendengkur yang ringan sampai pasien apnea tingkat sedang yaitu dengan membuat pelebaran lapisan mandibular yang menyerupai orthodontic brace yang terbuat dari plastik.

"Alat itu menarik rahang bawah dan lidah bersamaan dan posisinya maju ke depan mencegah lidah menghalangai tertutupnya saluran udara masuk ketika saat sedang tidur," kata Schwarting.

Selain itu juga ada prosedur melalui tindakan bedah untuk menyembuhkan masalah mendengkur dan apnea namun tidak selamanya tindakan itu dapat berhasil.