Tuesday, May 26, 2009

HOKI 48 : RS Harus Merawat Pasien Gizi Buruk

RS Harus Merawat Pasien Gizi Buruk Kesehatan
RS Harus Merawat Pasien Gizi Buruk
oleh : Rachmad Yuliadi Nasir 10-Mar-2008, 21:39 WIB
KabarIndonesia - Aco (4) seorang penderita diare dan kelaparan didampingi saudara dirawat di RS. Haji Makassar, Sabtu (1/3). Korban dirawat akibat kekurangan cairan dan gizi karena tiga hari tidak makan menyusul kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak mampu,
selengkapnya....

Kesehatan

RS Harus Merawat Pasien Gizi Buruk
Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir

10-Mar-2008, 21:39:02 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia - Aco (4) seorang penderita diare dan kelaparan didampingi saudara dirawat di RS. Haji Makassar, Sabtu (1/3). Korban dirawat akibat kekurangan cairan dan gizi karena tiga hari tidak makan menyusul kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak mampu, bahkan ibu dan kakaknya, Bahir (5), meninggal dunia sehari sebelumnya, Jumat (29/2) akibat kelaparan.

Malnutrisi atau lebih dikenal dengan gizi buruk saat ini sudah sangat memperhatinkan. Untuk itulah, FKUI mengadakan The 3rd International Symposium 2008, Sabtu (23/2) di Jakarta, dengan thema ”Metabolism & Clinical Nutrition”.

FKUI bekerja sama dengan Universitas Joseph Fourier Perancis membahas symposium ini dengan harapan dapat memberikan masukan tentang pengetahuan terkini dari dasar medis atas penemuan terbaru di bidang nutrisi serta dibahas oleh para pakar yang ahli di bidangnya masing-masing. Dari Universitas Joseph Fourier prancis hadir Prof. Xavier Leverde, MD., PhD.

Ekses dari krisis ekonomi dan politik tahun 1997-1998, menyebabkan Indonesia masuk dalam garis hitam dunia. Selama ini sering diukur dari berat menurut tinggi, padahal banyak anak di Indonesia berukuran pendek-pendek. Di RSCM sendiri menurut data tahun 2001 terdapat 28,80% yang kekurangan gizi, tahun 2006 sudah agak menurun menjadi 22,70%.

Resiko terbesar gizi buruk di Rumah sakit yang dialami pasien adalah status fungsional, akses untuk mendapatkan makan serta kurang perhatian dari paramedis dan dokter. Program pencegahan dengan suplemen bergizi (kalori tinggi), snack di antara menu utama, pemberian susu formula, vitamin dan mineral.

Permasalahan gizi buruk harus diatasi dengan segera, perlu dibuat program jangka panjang, peningkatan kapasitas kerja, dan penderita gizi buruk harus dirawat.

Data WHO menunjukkan 55% penderita gizi buruk penyebab kematian di dunia. RSCM sendiri saat ini melakukan tindakan: fase stabilitas 1-2/3-7 hari, fase transisi minggu 2, fase rehabilitasi minggu 3-6, fase follow up minggu 7-26. Program ini sekarang dalam tahap perancangan, tahun depan baru berjalan. Gambarannya, bila seorang anak sudah dapat tertawa, itu tandanya ia sudah sembuh, ujar dr. Sri Nasar.

Angka kemiskinan semakin tinggi, perlu tindakan untuk pencegahan, Malnutrisi di rumah sakit makin banyak, pasien tidak mampu sekarang tidak bisa dirawat. Pasien kadang tidak bisa beli cairan infus, rumah sakit hanya dapat memberi tahu tempe, itupun kini harga kedelai sudah melambung tinggi, jadi serba salah. Hal ini dapat ditemui di beberapa negara berkembang, ujar dr. Marcellus. Bila pasien berobat mereka berhak untuk mengetahui hak-hak mereka sebagai seorang pasien.

Hak pasien bila bertemu dokter: Ia diperiksa penyakitnya apa untuk penanganan selanjutnya, perlu pengobatan seperti apa, perlu dirawat atau tidak.Pada perawatan pasien perlu asupan makanan. Di RSCM hanya bisa diberikan makanan dan aktivitas secukupnya, tidak kurang atau berlebihan. Pasien tidak perlu diberi obat, cukup nutrisi yang lengkap sudah memadai, ujar dr. Damayanti.

Pada bayi asupan gizi yang terbaik adalah dengan pemberian ASI ibu selama dua tahun. Pemberian ASI sebenarnya adalah proses pengenalan awal makanan padat dari ibu kepada anaknya. Karena berbagai makanan yang dimakan oleh ibu di transfer ke anak dalam bentuk ASI. Si Ibu makan rendang, gado-gado dan lainnya, anak turut menikmatinya.

ASI perlu diperhatikan kapan si anak lapar atau sudah kenyang dapat dilihat dari perilakunya. Bila lapar ia menangis, sedangkan bila sudah kenyang ia akan menokah diberi ASI (menggeleng kepala/buang muka-jaim) atau menatap tajam.

Bila bayi bisa berbicara ia akan berkata “No more, no more, Mom”, ujar dr. Aryono Hendarto.

ASI memang yang terbaik, bila diasumsi harga susu bayi Rp 50.000/500 gram, untuk dua minggu, jadi dalam sebulan ANDA harus keluar uang sebesar Rp 100.000. Biaya dalam setahun Rp 1.200.000. Konsumsi susu bayi dalam dua tahun keluar uang sebesar Rp 2.400.000. Kesimpulannya Pemberian ASI dari Ibu kepada bayinya dapat menghemat Rp 2.400.000 dalam dua tahun.